Sabtu, 30 November 2013

( Tulisan Bahasa Indonesia 1 ) Membatasi Topik "Lautan"

Nama          : Restu Ramadhan
NPM          : 16111006
Kelas          : 3KA01  

BAB I
PENDAHULUAN

1.Membatasi Topik
Topik harus terbatas. Pembatasan sebuah topik mencangkup: konsep, variabel, data, lokasi(lembaga) pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data. Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas.Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca.Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi.Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya.Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, hubungan variabel kurang jelas, tidak menarik untuk dibahas atau dibaca. Oleh Karena itu, pembahasan topik harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan dana, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat siterima oleh pembacanya.


BAB II
PEMBAHASAN
Cara Membatasi Topik
1) Menggunakan diagram jarum jam
Diagram ini disebut diagram jarum karena bentuk pembatasannya menyeruoai jarum jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topik yang menyerupai jarum jam. Cara ini dilakukan dengan menempatkan topic yang masih luas sebagai pusatnya.Di sekelilingnya ditempatkan topik-topik yang merupakan pembatasan topic itu ditinjau dari berbagai sudut.
Dari contoh pembatasan topik dengan menggunakan diagram jarum jam itu, anda dapat melihat delapan topik yang lebih terbatas tentang laut. Bila anda merasa subtopiknya masih terlalu luas.Anda pun dapat membatasinya lagi.Dengan demikian topic terasa lebih spesifik dan mudah dibahas secara luas dan mendalam.
2) Menggunakan diagram pohon
Membatasi topik dengan diagram pohon dapat dilakukan dengan meggambarkan sebagai cabang-cabang dan ranting-ranting pohon yang terbalik seperti contoh berikut
Dari contoh pembatasan topik dengan menggunakan diagram pohon itu, anda memperoleh topik yang lebih spesifik dari topik “lautan”, yaitu :
(1) “pembudidayaan kerang mutiara”
(2) “pemasaran kerang mutiara”
Yang lebih mudah dikembangkan dalam bentuk tulisan yang luas dan dalam kajiannya.
3) Menggunakan Diagram Piramida Terbalik
Cara membatasi topik dengan cara ini hamper sama dengan menggunakan diagram pohon karena topik dapat dibatasi tahap demi tahap sehingga terbentuk topik yang lebih spesifik.
Dari contoh pembatasan topik dengan menggunakan diagram pohon piramida terbalik di atas, anda memperoleh sebuah topik yang lebih kecil dan lebih spesifik,yaitu “pembudidayaan kerang mutiara di Maluku Selatan”.
Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas.Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca.Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi.Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya.Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, tidak menarik untuk dibahas ataupun dibaca.Maka dari itu, pembahasan topik dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat terima oleh pembacanya.Pembatasan sebuah topik mencangkup konsep, variabel, data, lokasi atau lembaga dan waktu pengumpulan data.

DAFTAR PUSTAKA
http://blogkublogku.blogspot.com/2009/11/syarat-topik-yang-baik-pembatasan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar