sumber:google.co.id-G Land Island search |
sumber:google.co.id-Pantai Plengkung search |
Keistimewaan
ombak di pantai plengkung ini adalah yang ketinggian ombaknya yang bisa
mencapai 4-6 meter dalam interval waktu beberapa menit. Dengan keistimewaan tersebut membuat para peselancar dunia dapat menikmati gulungan ombak yang cukup tinggi dalam waktu yang lama.
Dengan segala keistimewaan yang dimiliki pantai Plengkung ini maka
tidaklah mengejutkan bila pantai ini sudah lima kali menjadi tuan rumah
ajang surfing internasional.
Pantai Plengkung ini sering di juluki "The Seven Giant Waves Wonder" oleh para peselancar dunia, karena merupakan salah satu dari 7 tempat surfing terbaik di dunia. Puncak
aktivitas besarnya ombak di pantai plengkung ini hanya dapat dinikmati
pada bulan-bulan tertentu saja yaitu antara bulan April hingga bulan Agustus.
Hamparan pasir
putih di kawasan pantai plengkung ini di tambah dengan diselimuti di
sekelilingnya hutan tropis yang masih alami dan jauh dari kebisingan
hiruk pikuk perkotaan. Semua itu telah menjadikan Pantai Plengkung ini
sebagai kawasan tempat tujuan wisata yang paling ideal untuk Anda kunjungi.
sumber:google.co.id-Transportasi Pantai Plengkung search |
Selanjutnya saya akan menjelaskan mengenai Transportasi menuju ke Pantai Plengkung ini. Untuk
cara menuju ke pantai Plengkung ini ada dua, yaitu untuk solusi
perjalanan yang pertama yaitu melalui jalur darat dari Banyuwangi menuju
ke Kalipahit bisa ditempuh dengan menggunakan Bus. Dari Kalipahit menuju ke Pasaranyar bisa ditempuh dengan ojek atau menyewa mobil.
Selanjutnya dari Pasaranyar Trianggulasi kita menuju ke Pancur Kemudian
dari Pancur baru kita bisa langsung menuju ke Plengkung yang hanya
berjarak sekitar 9 km. untuk solusi perjalanan yang kedua yaitu, melalui
jalur darat-laut dari Banyuwangi menuju ke Benculuk bisa ditempuh
dengan menaiki bus atau kendaraan umum lainnya. Dari Benculuk kita
langsung menuju ke Grajagan sekitar 18 km, kemudian dari Pantai
Grajagan ke Pantai Plengkung bisa ditempuh dengan menggunakan speed boat.
sumber:google.co.id-AdatIstiadatAlasPurwo search |
Selanjutnya saya akan membahas mengenangi adat istiadat dan kebudayaan masyarakat yang mendiami sekitar Taman Nasional Alas Purwo tersebut. Beberapa contoh adat istiadat yang biasa dilakukan oleh masyarakat disekitar Taman Nasional Alas Purwo antara lain adalah :
1) Sayan
Sayan
adalah Upacara yang merupakan suatu bentuk kegiatan gotong royong dalam
mendirikan salah satu rumah penduduk. Jika salah satu penduduk akan
mendirikan sebuah rumah maka penduduk lainnya akan berinisiatif datang
untuk ikut serta bergotong royong membangun rumah tersebut. Setelah pada
bagian atap rumah tersebut telah terselesaikan atau bagian atap
tersebut telah dinaikkan, kemudian pemilik rumah akan mengadakan
syukuran atas berdirinya rumah tersebut. Masyarakat di sana juga sering
menyebutnya dengan istilah ngedekne omah (mendirikan rumah)
2) Upacara Kelahiran
Yang
kedua adalah upacara kelahiran. Ada tiga upacara yang dilaksanakan oleh
masyarakat sekitar di Taman Nasional Alas Purwo ini pada waktu bayi
masih di dalam kandungan sampai bayi dilahirkan.
a) Telon – telon
Upacara
ini dilakukan oleh penduduk sekitar saat usia kandungan bayi berumur 3
bulan. Biasanya diselenggarakan suatu selamatan atau syukuran.
b) Piton-piton
Upacara
ini dilakukan oleh penduduk sekitar saat usia kandungan bayi mencapai
umur 7 bulan. Dalam upacara ini warga yang merupakan bapak dari si bayi
akan membelah sebuah kelapa yang dipercaya dapat menentukkan jenis
kelamin dari si bayi tersebut. Jika belahan kelapa tepat di tengah dan
dapat membelah kelapa maka jenis kelamin dari si bayi adalah laki-laki.
Sedangkan jika belahannya miring maka jenis kelamin si bayi adalah
perempuan.
c) Bayenan
Upacara
ini dilakukan oleh penduduk sekitar pada hari dimana bayi dilahirkan.
Biasanya penduduk sekitar hanya melakukan penganteran makanan sebagai
tanda rasa syukur kepada para tetangga dan kerabat dekat.
d) Sepasaran
Upacara
ini dilakukan oleh penduduk sekitar saat bayi sudah berusia 40 hari. Di
dalam upacara ini biasanya dilakukan pemotongan ujung rambut bayi oleh
para penduduk yang sudah dianggap tua atau tokoh masyarakat. Bukan hanya
itu pada upacara ini juga dilakukan untuk pemberian nama kepada si
bayi.
3) Selamatan
Yang ketiga adalah Selamatan atau masyarakat sering menyebutnya kenduri. Acara kenduri ini dilakukan dalam rangka pengiriman doa
kepada keluarga yang telah meninggal dan kepada para leluhur. Acara
kenduri ini juga dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas apa yang
telah diberikan Tuhan.
4) Pertanian
Yang
keempat adalah upacara dalam bidang pertanian, penduduk sekitar
memiliki kebiasaan untuk menggelar upacara, yaitu tandur dan buritan.
Tandur dilakukan pada waktu sebelum datangnya musim menanam padi,
sedangkan buritan dilakukan pada waktu datangnya musim panen tiba
sebagai bentuk rasa syukur terhadap Dewi Sri atau Dewi Kesuburan.
5) Petik Laut
Yang terakhir adalah upacara petik laut. Upacara ini dilaksanakan pada waktu Tahun Baru Islam. Upacara ini dilaksanakan oleh
masyarakat yang bermata pencaharaian sebagai nelayan. Upacara ini
merupakan sebagai bentuk rasa syukur penduduk sekitar atas hasil laut
yang melimpah. Dalam upacara ini masyarakat menghanyutkan sesajen untuk
persembahan.
Selain itu, penduduk sekitar juga memiliki beberapa kesenian tradisional seperti: Jaranan Buto, Tari Gandrung, Wayang Kulit, Janger. Kesenian tradisional tersebut
biasanya dipentaskan warga saat salah satu warga mempunyai hajat
seperti pernikahan atau khitanan. Penduduk sekitar juga memiliki
beberapa kesenian modern yang biasanya di pentaskan pada saat upacara
keagamaan. Kesenian modern tersebut antara lain adalah jaran kincak, kuntulan dan kendang kempul.
Setelah
saya membahas tentang adat istiadatnya , Selanjutnya saya akan
menjelaskan mengenai Warisan Kebudayaan Plengkung Alas Purwo , tepatnya di
ujung selatan Alas Purwo terdapat suatu kawasan situs Hindu peninggalan
Kerajaan Majapahit dan kerajaan di era sebelumnya, yang oleh penduduk
sekitar lalu dibangun menjadi sebuah pura, untuk sebagai tempat
peribadatan umat Hindu. Kawasan situs ini berada di Kecamatan Tegaldlimo
Banyuwangi, kawasan situs ini merupakan sisa-sisa kekayaan warisan
budaya dari kerajaan Majapahit yang tidak sempat dihancurkan oleh
kerajaan Demak, karena tersembunyi di balik hutan. Selanjutnya Umat Hindu di daerah tersebut membuatkan sebuah pura yang dinamakan Pura Giri Selaka. Untuk
menuju ke Pura Alas Purwo tersebut para wisatawan harus memasuki
kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Dari pintu depan kawasan Taman
Nasional, diperlukan waktu satu jam untuk menuju Pura Giri Selaka,
melewati hutan jati yang rimbun, yang terkadang bercabang jalannya tanpa
adanya petunjuk arah.Untuk memudahkan transportasi menuju ke Pura Giri Selaka tersebut masyarakat
setempat sudah menyiapkan sebuah angkutan umum tradisional yang disebut
grandong. Angkutan ini mirip seperti truk, akan tetapi mesinnya masih
menggunakan mesin genset. Harga sewa kendaraan menuju ke Pura Giri
Selaka yaitu sekitar Rp 3.000 untuk sekali angkut.
Segala kekayaan
alam dan budaya di plengkung alas purwo ini tentunya tidak akan
bertahan lama jika tidak ada kesadaran dari diri kita sendiri terlebih
masyarakat Banyuwangi, untuk merawatnya secara berkala dan penuh
kedisiplinan khususnya dalam melakukan perawatan yang lebih intensif di
situs-situs peninggalan bersejarahnya. Untuk benar-benar bisa membuat
Mata DUNIA menghargai, mengagumi dan mengakui kekayaan alam dan budaya
di plengkung alas purwo ini menjadi salah satu keindahan dunia yang
dimiliki bangsa kita! INDONESIA.
Sekian dulu postingan dari saya, Semoga bermanfaat. Dan banggalah dengan sejuta kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh bangsa kita Indonesia.
Sekian dulu postingan dari saya, Semoga bermanfaat. Dan banggalah dengan sejuta kekayaan alam dan budaya yang dimiliki oleh bangsa kita Indonesia.
Referensi
http://resturamadhandream.blogspot.com/2013/08/7-wonders-plengkung-alas-purwo.html
artikel agan sangat mudah dipahami makasih atas apreasi dalam menulis postingan yang baik dan benar semoga jadi amal ibadah buat agan :D
BalasHapusyo dari Tutorial Blogger | SEO